Hi, long time no see ya?
hehe....
sehat? mentalnya?
wah.. aku baru balik nulis lagi di blog ini setelah 2 tahun lamanya....
terakhir nulis tahun 2020, dan sekarang udah akhir tahun 2022 aja nih😀
Is everything good? is everything allright?
Enggak buat ku.
Tahun 2021-2022 adalah tahun penuh ujian buatku.
Wait... diuji kayak gimana dulu nih?
Too much kalau di ceritakan, inti intinya aja ya... hehe
Banyak ngerasa kehilangan, stress berat di kerjaan, sampai harus selalu menangis di tiap minggunya, bahkan bulannya.
Mungkin aku terlalu banyak ngerasain perasaan yg kompleks ya.. sampai di suatu ketika aku akhirnya harus bicara dengan konselor/psikolog dan aku bingung harus memulai dari mana.
Sangat berat buatku.
Aku baru sadar kalo kesehatan mental itu penting. Disini aku gak bilang kalo aku kena mental illness ya, tapi yang aku rasakan adalah perasaan yang gak pernah se-happy dulu.
Pulang kerja nangis, berangkat kerja perasaan sedih.
Kerja jadi gak happy, berasa gak punya siapa siapa.
Padahal aku yakin aku masih punya keluarga dan sahabat yang sayang sama aku, tapi kenyataannya aku gak bisa rasakan itu.
Dan itu masih terasa sampai saat ini...
Tapi aku berusaha untuk lebih lepas... melepaskan yang mungkin jadi beban buatku.
Aku berusaha tidak terlalu mem-push kerjaan
Aku berusaha untuk tidak memberikan effort yang besar ke orang lain, karna bisa saja itu tidak ada timbal baliknya. Bukannya pamrih, tapi pernah gak sih berusaha buat seseorang tapi kayak gak diusahain balik? capek juga lama lama.
Tak berteman pun tak apa. Disini artiannya adalah, aku gak berusaha lagi untuk bisa klop sama semua orang, aku tau dalam hidup pasti ada cocok gak cocoknya. Aku ikhlaskan itu.
Insecure dengan yang lain? mungkin enggak juga.
Contohnya menikah. Di seumur aku ini, sudah banyak temanku yang menikah.
Aku mikir nikah? boro boro. Kayaknya harus benerin mental dulu. Harus pastikan mentalku sendiri baik sebelum memulai suatu hal yang baru dalam hidupku.
Aku cukup bersyukur dengan kehidupanku yang sekarang. Ya, mencoba.
Karna aku melihat sendiri bagaimana terpuruknya aku belakangan ini, jadi sepertinya aku harus berusaha untuk bangkit buat diriku sendiri, because no one will.
On the end of the day, yang kamu butuhkan adalah tempat bersandar dan teman cerita. Yang bisa dengarkan perasaanmu lebih dalam tanpa harus menghakimi.
Komentar
Posting Komentar